Judul : Harry Potter & The Prisoner of Azkaban
Pengarang : J.K. Rowling
Novel ketiga seri Harry Potter ini cukup menegangkan. Kenapa cukup? Mungkin karena ini bukan seri favorit saya. Hhe..
Di
sini, kisah masa lalu Harry mulai terbongkar sedikit-demi-sedikit.
Bagaimana kedua orangtuanya meninggal. Siapa saja sahabat-sahabat
ayahnya. Siapa mata-mata Lord Voldemort. Dan kegiatan ramal-meramal,
yang sudah saya duga pasti akan ada di setiap novel sihir, juga muncul
di sini. Meski dengan segala keanehannya~~ hhe :D
Tepat di hari terakhir perjanjiannya
dengan Paman Vernon, Harry menggelembungkan bibinya. Anehnya, Menteri Sihir,
Mr. Fudge, yang ia temui dalam usahanya melarikan diri tidak menghukum ataupun
mengambil tongkat sihirnya.
Harry akhirnya menghabiskan sisa
liburan musim panasnya di Leaky Cauldron. Dan bertemu dengan teman-temannya
pada hari terakhir liburan. Malam sebelum keberangkatan, jawaban atas
kebingungannya terbongkar. Sirius Black, narapidana Azkaban, dikabarkan
melarikan diri untuk menangkapnya.
Imbas dari kaburnya Sirius, Hogwarts
dipenuhi oleh Dementor. Pertemuan pertama Harry dengan Dementor sendiri tidak
menyenangkan, Ia satu-satunya yang pingsan di kompartemennya. Demikian pula
yang terjadi pada pertemuan kedua. Ia terjatuh dari sapunya, dan Nimbus-nya
meluncur bebas menuju dedalu perkasa. Dalam perkembangannya, Profesor R.J.
Lupin, pengajar Pertahanan terhadap Ilmu Hitam tahun itu, menjelaskan bahwa hal
itu dikarenakan trauma masa lalu Harry yang lebih kuat dibandingkan dengan
orang lain. Ia juga yang lalu mengajari Harry mantra Patronus.
Di tahun ketiga ini para murid
diizinkan mengunjungi Hogsmeade. Namun Harry, yang gagal mendapatkan tanda
tangan Paman Vernon, tertinggal sendiri di kastil. Merasa kasihan pada Harry
(?), si kembar Weasley memberinya Peta Perampok. Peta ini memungkinkan Harry
pergi ke Hogsmeade mengikuti teman-temannya.
Tapi kisah Harry bukan hanya
mengenai pergi ke Hogsmeade, belajar, berkelahi dengan Draco Malfoy, detensi
dengan Snape, dan bermain Quidditch. Kali ini pelajaran terhadap Ilmu Hitam
yang mereka dapatkan sangat menarik. Mereka mendapat pelajaran mengenai
berbagai makhluk sihir dan cara mengatasinya. Salah satu yang menarik adalah
ketika mereka belajar mengenai Boggart (Hha). Mereka juga berulang kali
mendapat teror dari kemunculan Sirius Black di kamar asrama mereka, yang entah
bagaimana caranya bisa memasuki Hogwarts.
Semacam terkejut dengan hasil akhir
dari berbagai konflik yang dihadapi Harry di buku ini. Tapi begitulah cara
pengarang favorit saya ini menulis. Penuh dengan kejutan dan tak terduga. Meski,
seperti yang saya katakan sebelumnya, seri ketiga ini bukan favorit saya, saya
tetap menikmati saat-saat membaca ulang buku ini. Jangan tanya sudah berapa
kali saya reread serial Harry Potter,
karena saya sendiri lupa. :D
Beberapa hal di buku ini yang saya
harap benar-benar ada di dunia ini adalah.
- Peta Perampok. Bayangin kalau kita bener-bener punya sebuah peta yang memungkinkan kita buat melihat pergerakan semua orang di sekitar kita (dalam buku ini hanya lingkup Hogwarts). Yang ngga bisa dibuka oleh orang lain yang ngga tau kata kuncinya. Kata "rahasia" memang selalu membangkitkan minat siapapun saya rasa.
- Dedalu Perkasa. Bukan, bukannya mau bunuh diri pake dedalu perkasa. Tapi sound's great aja ada 'benda' semacam ini yang melindungi tempat persembunyian saya (misalnya saya punya). Selama saya punya kemampuan buat mencet dahannya sih -___- .
- Permen-permen Honeydukes. Lollypop rasa Darah? Kumbang Berdesing? Cuka Meletup? Kerumunan Kecoak (-____-)? Pepermin Kodok? Permen Pena Bulu? Huwaaaa~~~ I really loves candy :3
- Butterbeer. Sebenarnya, saya sadar minuman ini mungkin emang ada. Tapi yang jelas kemungkinan besar minuman ini ngga halal buat saya (beer?). Hufht..
- Hippogriff. Binatang dengan harga diri yang sangat tinggi. Ngga mau, ngga ikhlas, dan menolak di naikin sama orang yang merendahkan dia. Makannya di sini dia ngelukain Malfoy, yang emang nyebelin banget entah kenapa. Good Boy (?). Gagah banget sumpah ini binatang~~
- Firebolt. Sebenernya ngga harus firebolt juga sih. Yang jelas, selalu berharap yang namanya sapu terbang beneran ada. Apapun namanya. Kan hemat tempat dan anti macet kalau ke mana-mana pake sapu terbang.
Sekolah di Hogwarts, dengan semua pernak-pernik itu. Pasti itu mimpi hampir semua penggemar Harry Potter! Hha.. :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar