Senin, 04 Maret 2013

Jurnalism; How You Change the World


Ini sebenarnya adalah tugas kuliah PIJ. Keren ya tugasnya? Review film. Kalau tugasnya kaya gini setiap minggu, aku mah ikhlas da. Hha.. Berhubung sepertinya sayang juga kalau cuman jadi file-file yang memenuhi komputer, akhirnya aku memutuskan buat masukin review aku ke dalam blog. Sekalian sebagai bukti aku udah bikin tugas ini, meski mungkin dengan kemampuan yang masih setara anak SMA. Hemm..

Judul : Veronica Guerin
Directed by : Joel Schumacher
Produced by : Jerry Bruckheimer
Language : English
Cast :  Cate Blanchett, Gerard McSorley, Ciarán Hinds, Brenda Fricker

Irlandia, tahun 1990-an, tengah dikuasai oleh para pengedar obat bius dan narkotik. Para pemadat (sebutan untuk mereka yang menggunakan obat-obatan terlarang) bukan hanya mereka yang telah menginjak usia dewasa, namun juga anak-anak kecil berusia di bawah 15 tahun. Para pemodal bisnis ini adalah mereka dengan kekayaan berlimpah, yang penghasilannya tidak terdata dengan jelas namun dapat membayar pajak dengan baik. Tapi banyak pejabat yang memilih untuk menutup mata. Masyarakat yang berani buka suara melawan para pengedarpun sangat sedikit, dikarenakan pemberitaan yang minim mengenai masalah narkotik di media massa.
Veronica Guerin, adalah wartawan pertama yang dengan berani melakukan berbagai investigasi mengenai peredaran obat-obatan terlarang dan memuatnya di dalam artikel yang ia tulis. Keberanian Veronica sebagai seorang wartawan bukan hanya mengundang decak kagum masyarakat, namun juga membahayakan nyawanya dan keluarganya. Meski begitu ia tetap berjuang menuliskan kebenaran di setiap artikelnya, hingga pada akhirnya ia terbunuh pada 26 Juni 1996.
Pada tahun 2003, Joel Schumacher menggarap sebuah film dengan judul “Veronica Guerin” yang terinspirasi dari kisah nyata wanita itu. Dengan Cate Blanchett yang berperan sebagai Veronica, Joel berusaha mengabadikan lika-liku perjuangan Veronica mengusut peredaran narkotika di Irlandia.
Film di awali dengan mengisahkan Veronica yang tengah menjalani sidang kasus tilang. Di mana ia hanya perlu membayar denda dan tetap memiliki ijin mengemudinya. Keluar dari gedung pengadilan, Veronica menghubungi kerabatnya satu persatu. Mengabarkan kebebasannya untuk bisa tetap mengemudi. Saat tengah menghubungi Detektif Chris Mulligan, seorang pengendara motor memecahkan kaca mobil Veronica. Ceritapun bergulir menuju beberapa hari sebelumnya.
Veronica Guerin adalah seorang wartawan salah satu surat kabar lokal, Sunday Independent, yang awalnya hanya meliput mengenai skandal gereja dan korupsi. Namun suatu ketika, hatinya terusik mengetahui betapa pesatnya laju peredaran narkotika di Irlandia, ditambah kenyataan bahwa kebanyakan pemadat adalah mereka dengan usia belasan, yang kematiannya diabaikan dan dianggap sebagai masalah keluarga semata. Ia bertekad untuk mengangkat masalah narkotika ke dalam artikelnya, dan menyeret semua orang yang terlibat ke balik jeruji.
Veronica memulai investigasinya sendiri. Berawal dari sebuah lingkungan yang ditemukannya, di mana semua orang yang berada di sana adalah pemadat, dan puluhan jarum suntik berserakan di jalanan. Ia bahkan ikut berpartisipasi dalam unjuk rasa yang dilakukan oleh beberapa orangtua yang peduli. Yang kala itu jumlahnya masih sangat sedikit.
Adalah salah seorang narasumber kepercayaan Veronica, John Traynor, yang selama ini membantunya dengan beragam informasi mengenai dunia kriminal. Ketika Veronica mulai mengendus masalah narkotika, John mengarahkan Veronica pada satu nama, Martin Cahill yang biasa disebut sebagai sang Jenderal. Mulanya Veronica percaya bahwa memang Martin Cahill-lah yang memegang kendali atas bisnis peredaran narkotika di Irlandia. Apalagi John sempat memanas-manasi Veronica dengan berkata agar Ia menjauhkan dirinya dari urusan Cahill. Namun, selang beberapa hari setelah pertemuan Veronica dengan John, Cahill terbunuh.
Terbunuhnya Martin Cahill, membuat Veronica berpikir ulang mengenai siapa sebenarnya pemegang bisnis narkotika di Irlandia. Apalagi Veronica berhasil mengetahui bahwa Cahill telah bangkrut jauh sebelum Ia mati terbunuh, dan tidak lagi dapat mendanai perputaran narkotika, apalagi perdagangan dengan skala besar.
Pada saat pemakaman Cahill, John menghubungi Veronica dan mengatakan bahwa Gerry Hutch-lah dalang pembunuhan terhadap Martin Cahill. Veronica yang masih mempercayai John, mengambil umpan yang telah disiapkan oleh sang Coach (John Traynor), dan langsung mengkonfrontasi Gerry di kediamannya. Namun pada akhirnya, Veronica menyadari bahwa John telah mengelabuinya dengan informasi palsu. Yang dapat mengakibatkan pecahnya perang di antara geng utara dan selatan.
Kecurigaan Veronica terhadap John Traynor semakin kuat ketika salah seorang temannya di kepolisian memperlihatkan sebuah foto seseorang yang dicurigai sebagai dalang narkotika di Irlandia, John Gilligan, yang baru saja bebas setahun terakhir. Dalam foto tersebut, terlihat John Traynor tengah menjemput Gilligan yang baru saja keluar dari penjara. Meski Traynor berkelit dan mengatakan bahwa Ia tidak mengenal Gilligan, insting Veronica sebagai wartawan yang kuat mengatakan sebaliknya. Ia mulai menyelidiki Gilligan dengan penuh ketilitian, yang mengakibatkan pria ini murka.
Akibat dari keberaniannya mengkonfrontasi secara tatap muka para gangster, Veronica mengalami beragam teror. Di awali dari sebuah kunjungan orang tak dikenal yang menembak kaca rumahnya, hingga seorang pria bertopeng yang menembak kaki Veronica pada saat natal. Meski begitu, Veronica tidak gentar dan menjadi semakin bersemangat mengusut kasus yang tengah ditanganinya. Bahkan Ia tidak ambil pusing dengan perkataan para wartawan lainnya, bahwa Ia sengaja menembak kakinya sendiri untuk mencari perhatian semata.
Orang-orang terdekat Veronica berusaha menariknya dari kasus ini, dan membujuknya untuk menulis hal-hal lain seperti fashion, olahraga, dan bahkan mengenai berkebun. Tapi bukan Veronica namanya bila Ia tidak keras kepala. Baginya, penembakan yang dialaminya hanya menunjukkan bahwa Ia semakin dekat dengan apa yang dicarinya selama ini. Kesadaran akan hal ini, membuatnya semakin tidak dapat melepaskan berita ini betapapun penembakan itu telah menggoreskan trauma baginya. Bahkan setelah keluar dari Rumah Sakit, Ia tetap nekat mengunjungi para kriminal hanya untuk memberi mereka selembar surat yang bertuliskan “Were you responsible for my attack?”. Gerry Hutch, tentu saja menjadi salah seorang yang beruntung mendapat kunjungan ini. Namun, kali ini Gerry dengan tegas menampik tunduhan Veronica. Ia berkata bila ia yang melakukannya, tembakan itu tidak akan meleset, dan akan tepat membunuh Veronica.
Veronica memulai kembali penyelidikannya, yang pada akhirnya membawanya pada John Gilligan. Tanpa rasa takut, Veronica mengunjungi Gilligan di kediamannya. Ia tidak menduga bahwa Gilligan memiliki tempramen yang sangat buruk. Begitu Veronica mengajukan pertanyaan mengenai properti yang Ia miliki, Gilligan langsung memukuli Veronica. Babak belur dan gemetar, Veronica berusaha mengemudi menuju kediaman ibunya.
Setelah kejadian itu, Veronica diharuskan untuk memilih antara beritanya ataukah menuntut Gilligan di pengadilan. Dalam keadaan bingung, Veronica mendapat panggilan masuk dari Gilligan, yang mengancam akan menculik anak Veronica, Cathal, dan memerkosanya bila Veronica tidak mundur dari hal ini. Kalut, Veronica tetap berusaha menampakkan kekuatan dirinya ketika bertemu dengan Traynor. Dalam pertemuan itu, Traynor berusaha membujuk Veronica agar menerima penawaran damai dari Gilligan dalam bentuk uang. Namun Veronica menolak, dan pergi meninggalkan Traynor.
Menolak untuk tunduk dan terintimidasi oleh Gilligan, Veronica akhirnya mengajukan tuntutan terhadap Gilligan. Meski ia tahu hal itu akan menyebabkan ia kehilangan berita yang selama ini dipertahankannya. Ia berkata bahwa bila ia berdiam diri saja, hal ini akan membuat para penjahat merasa bahwa mereka, wartawan, adalah orang-orang yang dapat diperlakukan seenaknya dan secara tidak langsung menyatakan bahwa para wartawan adalah orang-orang pengecut. Karena itu ia memutuskan untuk maju dan melawan Gilligan di pengadilan. Tapi lagi-lagi pemerintah mengecewaknnya, hakim memutuskan untuk menunda sidang di antara mereka.
Film beralih kembali pada scene pembuka. Namun kali ini bukan lagi Veronica yang mendapat sorotan utama. Namun kegiatan orang-orang disekelilingnya. Tepatnya, para gangster yang tengah mengikuti Veronica.
Pada hari itu, tepat setelah Ia keluar dari gedung pengadilan, Veronica tidak pernah menyadari adanya sebuah sepeda motor yang terus mengikutinya. Hari itu, Veronica tidak menyadari bahwa hidupnya akan berakhir dengan mengenaskan. Begitupun para kerabatnya, tidak menyadari bahwa itu akan menjadi percakapan terakhir mereka dengan Veronica. Tepat pada perempatan jalan Naas, ketika Veronica tengah menelepon detektif Chris Mulligan, sebuah sepeda motor berhenti di sisinya. Pengendaranya memecahkan kaca mobil Veronica, lalu meluncurkan timah panas pada tubuhnya. Hari itu, 26 Juni 1996, Veronica meninggal, terbunuh.
Kematian Veronica, mengubah Irlandia. Para pemerintah akhirnya menetapkan UU baru tentang para pengedar, dan pembekuan aset harta benda yang tidak jelas asal muasalnya. Gilligan dan Traynor kehilangan seluruh harta kekayaan mereka. Dan sejak saat itu pula angka kriminalitas di Irlandia turun hingga 15%. Masyarakat tidak lagi menjadi masyarakat pasif, namun menjadi lebih aktif dan krisis dalam menghadapi permasalahan di Irlandia.

Tidak ada komentar: