Rabu, 19 Oktober 2011

Cinta itu

Cinta itu bagai langit tak bertepi
Takkan pernah kan kau temui di mana awal dan akhirnya...
Seperti air yang mengalir,
Tak pernah lelah walau beribu jarak tlah terlewati

Cinta itu seni yang takkan pernah terpahami
Takkan pernah sama bagi setiap orang yang menjalani
Bagai lukisan tak berbentuk
Hanya memiliki warna yang tak tersusun

Cinta itu melodi yang tak bersyair
Takkan kau temui kata-kata untuk menyusunnya
Kata-kata seindah makna cinta itu sendiri

Sebaris puisi di kala duka


Ku biarkan tetes demi tetes air mata membasahi pipi
Tak mampu ku pendam mereka lebih lama lagi
Tak kuasa ku kenakan seulas senyum palsuku

Aku bukanlah sebongkah batu
Yang angkuh berdiri menatap dunia
Aku bukanlah seberkas cahaya
Yang mampu bersinar di kala gulita

Aku hanyalah aku
Serapuh-rapuhnya seorang wanita biasa
Selemah-lemahnya seorang manusia
Yang tak kuasa menolak ketika duka menyapa
Yang merintih perih di kala luka tergores

Terkutuklah aku bila ku katakan aku baik-baik saja
Karena sesungguhnya semua itu hanyalah kepalsuan belaka
Kebohongan yang kokoh membentengi hati
Menyembunyikan ketakutanku pada semua

Hanya saat ini,
Di kala malam semakin sepi
Ketika dunia tak lagi berseru penuh kebusukkan
Aku menangis meratap
Memohon kekuatan yang belum ku miliki
Meminta keikhlasan yang tak lagi suci
Membasahi sajadahku dengan air mata luka dan penyesalan
Menyesal karena ku tahu
Air mata ini hanyalah sebuah kesia-siaan
Hanyalah sebuah bentuk keegoisan diri
Yang belum mampu mensyukuri nikmat yang Kau beri…

Minggu, 02 Oktober 2011

Sinopsis Utukki_Sayap-sayap Para Dewa_


Familiar sama ni buku???
Buat para pecinta roman, n' mitologi yg belum pernah baca kudu nyobain baca deh...

Awalnya saya sempet ragu waktu mau beli. Kenapa? Karena dengan dodol nya saya sempet mikir gambar di kover depan itu gambar gunung. Hhe... Saya mikir,"Lah ko kover sama sinopsis gak nyambung?". Tapi pada akhirnya kedodolan saya kalah sama rasa penasaran saya. *Alhamdulillahh...

Sampai di rumah saya perhatiin lagi tuh kover bener-bener, ternyata setelah di teliti itu bukan gambar gunung, tapi SAYAP sodara-sodara. --"
Lah ya iyalah,, di sinopsis nya aja ada kata-kata:

“I am one wing and you are equally the other.”

Bagus yaa kata-katanya? Iyalah, isinya juga bagus... Di jamin yang baca ngga rugi deh... :D

Berawal dari 7000 tahun yang lalu ketika Dewi Antu, Dewi Bumi dan Perempuan, yang merupakan istri pertama dari Dewa Anu, Dewa Langit, (jangan hiraukan namanya yang aneh, ceritanya juga nama Dewa) melahirkan delapan orang anak yang disebut Monster Utukki. Monster Utukki memiliki rupa yang buruk, lebih menyerupai iblis daripada anak Dewa, namun Utukki kedelapan berbeda dengan saudara-saudaranya. Wajahnya begitu cantik, dengan sepasang sayap keperakan yang bersinar laksana cahaya rembulan. Di hari yang sama, istri Ellia, salah seorang pendeta, melahirkan seorang bayi lelaki pada saat yang bersamaan. Dan di sinilah takdir mereka bermula...

Beberapa tahun kemudian Nannia, Monster Utukki kedelapan, bertemu dengan Enka, anak dari Ellia. Seiring berlalunya waktu, Nannia terpesona pada Enka yang tampan dan pandai. Begitupula halnya dengan Enka yang juga jatuh cinta kepada Nannia. Namun, hubungan antara manusia dan Dewa sangatlah tidak mungkin. Meskipun Nannia adalah Monster Utukki, dia tetap merupakan keturunan para Dewa.

Tanpa pernah diketahui Enka, Dewi Ishtar, Dewi Cinta dan Perang, juga memendam perasaan terhadapnya. Dewi Ishtar yang mencintai Enka merelakan kekuatannya dan memohon untuk diizinkan turun ke bumi untuk hidup sebagai manusia. Agar dia bisa berada di dekat lelaki yang di cintainya. Namun hati Enka hanya tertuju pada Nannia. Enka tidak pernah mengenalnya apalagi menyadari keberadaannya.

Pada akhirnya hubungan Nannia dan Enka hancur. Mereka berdua mati, dengan tetap memegang takdir mereka masing-masing. Raja Dewa memutuskan mereka harus mati untuk bertemu lagi 7000 tahun kemudian, dan menggenapi nasib dan cinta mereka yang abadi. Sementara Dewi Ishtar di segel, akibat kesalahannya di masa lalu.

Setelah 7000 tahun berlalu, akhirnya Nannia dan Enka dilahirkan kembali sebagai manusia. Kini nama mereka adalah Thomas dan Celia. Namun tak semudah itu takdir mempersatukan cinta mereka. Dewi Antu yang tidak setuju anaknya berhubungan dengan manusia melepaskan kembali Dewi Ishtar, dan memberinya kehidupan kembali. Dewi Ishtar yang masih mencintai Enka berusaha memisahkan mereka kembali.

Sanggupkah mereka melewati semua itu? Melawan Dewi Ishtar dan bahkan Dewi Antu yang menghalangi takdir cinta mereka? Dibantu Dewa Ea, Dewa Air dan Kebijaksanaan, dan Marduk, Dewa setengah naga setengah anjing, mereka berjuang mempertahankan cinta mereka.

Gyaaa... Pokoknya intinya sih, buku ini berfokus pada hubungan cinta yang bener-bener abadi. Bahkan setelah 7000 tahun berlalu mereka tetap saling jatuh cinta kembali. Mitos versi bangsa Babylonia Kuno hanya sekedar latar belakang keadaan aja. Tapi itu yang bikin cerita ini makin seru.

“<...maafkan aku karena tidak dapat mengerti apa arti cinta...>

Cinta itu hangat Ibu

<...maafkan aku karena tidak pernah tersentuh gelombang perasaan itu...>

Cinta adalah alasan utama bagi manusia agar terus hidup, Ibu

<...maafkan aku karena tidak dapat memberi makna cinta...>”

Klarifikasi dulu yahhh... XD

Ini blog udah ada dari jaman saya masih alay, hhi...
Maklum anak smp labil... *alibi banget
Jadi harap maklum yaa kalau post-post awal rada bikin ketawa...
Gyahahahah... :D
Saya aja ngakak bacanya...