Selasa, 07 Mei 2013

Harry Potter and The Goblet of Fire

Judul : Harry Potter and The Goblet of Fire
Pengarang : J.K Rowling
Published 2007 by GPU
896 halaman

Ini adalah tahun ke-4 Harry di Hogwarts. Tahun ini Harry dan teman-temannya mulai memasuki gejolak masa muda. Masing-masing mulai tertarik dengan lawan jenis, masing-masing mulai merasakan rasa iri pada yang lainnya, namun masalah-masalah itulah yang akan mempererat persahabatan Harry, Ron, dan Hermione.

Diawali dengan kesenangan Piala Dunia Quidditch yang baru kali ini dirasakan Harry. Akhir liburan musim panasnya nyaris sempurna. Bersama keluarga Weasley dan Hermione, Harry menyaksikan secara langsung Piala Dunia Quidditch, Irlandia vs Bulgaria. Di lapangan besar, ribuan penyihir dari berbagai penjuru dunia berkumpul. Pengamanan anti-Muggle diterapkan di berbagai penjuru. Di sini, Harry bertemu dengan Viktor Krum, pemain Bulgaria, yang kelak akan menjadi kawan sekaligus lawannya.

Pertandingan yang dimenangkan oleh Irlandia berujung pada jerit ketakutan banyak penyihir. Keriaan berubah menjadi kengerian, ketika puluhan Pelahap Maut menampakkan diri di tengah-tengah perayaan. Disusul munculnya Tanda Kegelapan di langit malam itu.

Namun kejadian ini hanyalah pembuka dari kisah yang lebih seru dan menegangkan lagi di tahun ke-4 Harry ini. Tahun ini, adalah tahun di mana Turnamen Triwizard kembali diadakan, setelah seratus tahun berselang. Turnamen Triwizard adalah turnamen sihir dimana tiga utusan dari tiga sekolah: Hogwarts, Beauxbatons, dan Durmstrang bersaing untuk memperebutkan Piala Triwizard dan uang 1000 Galleon.

Sebelum hari pemilihan tiba, hari-hari Harry di Hogwarts berjalan seperti biasa. Ditambah dengan pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang luar biasa sebenarnya. Harry menjadi satu-satunya murid yang berhasil melawan Imperius dalam pelajaran bersama Mad-Eye Moody. Selain itu, Harry dan Ron harus berhadapan dengan Hermione yang tahun ini tergila-gila dengan gerakan S.P.E.W-nya, Society for the Promotion of Elfish Welfare atau Gerakan Pembebasan Peri Rumah ala Hermione.

Hari yang ditunggu-tunggu datang, delegasi dari Beauxbatons dan Durmstrang telah tiba dan berkumpul di Hogwarts. Piala Api telah menentukan para wakil dari setiap sekolah, yaitu Fleur dari Beauxbatons, Krum dari Durmstrang, dan Cedric dari Hogwarts. Namun ketika seluruh hadirin mengira bahwa Piala Api akan padam, ia kembali memuntahkan satu nama; HARRY POTTER. Ya, bu J.K memang selalu bisa memunculkan pahlawan kita ini dengan cara-cara yang dramatis dan mengejutkan.

Pro dan Kontra bertebaran dalam memutuskan apakah Harry boleh mengikuti Turnamen ini atau tidak. Di satu sisi Harry masih di bawah umur, namun di sisi lain namanya telah keluar sebagai salah seorang peserta Turnamen Triwizard (bukan Triwizard lagi harusnya ya..). Meski dengan beragam protes dari berbagai pihak, Harry akhirnya tetap ikut berpartisipasi dalam Turnamen ini.




Parahnya, Harry harus dimusuhi oleh seluruh asrama selain asramanya akibat keikutsertaannya. Ditambah lagi Ron yang ikut menjauhinya karena merasa Harry hanya ingin menambah ketenarannya semata. Padahal Harry sama sekali tidak menginginkan hal ini. Ditambah lagi tiga tugas berat menantinya sebagai salah satu peserta Turnamen Triwizard.

Dalam tugas terakhir, mencari Piala Triwizard dalam labirin yang penuh tantangan, sebuah kejutan besar tengah menanti Harry. Piala Triwizard yang telah diubah menjadi Portkey membawa Harry langsung menuju Lord Voldemort.

Buku ke-4 ini sukses bikin gua tegang, meski berkali-kali dibaca. Di buku ini Lord Voldemort berhasil bangkit, yang artinya masa kegelapan dunia sihir mulai bangkit kembali. Di sini juga Harry bertemu kedua orang tuanya, meski hanya sebatas 'gaung' semata. Buku ini juga buku pertama serial Harry Potter yang memunculkan kematian. Kematian muggle serta kematian Cedric Diggory.

Meski inti cerita dalam buku ini bernuansa tegang, tapi masih banyak cerita-cerita ceria yang bisa membuat kita senyum-senyum sendiri bacanya. Seperti obsesi Hermione buat bebasin para Peri Rumah, berantemnya Ron dan Hermione gara-gara Pesta Dansa, Hagrid yang jatuh cinta, dan masih banyak lagi.

Gua pribadi seneng banget waktu baca adegan di Pesta Dansa, dimana Hermione digambarkan tampil dengan bener-bener memukau. Apalagi pasangannya adalah Krum, yang kita tau adalah pemain Quidditch terkenal. Penggambaran dalam film-nya kira-kira ini:
Buku #4 ini bener-bener pantas buat di baca deh. Meski kalau di tanya, semua serial Harry Potter memang worth it! banget menurut aku. Hhe..

Tidak ada komentar: