Selasa, 29 Mei 2012

Life

Hidup itu aneh,
Kadang2 kata2 yang ngga di maksud kan buat si "Dia", malah jadi salah alamat. Kadang setiap orang saling ngga enak sama orang lain. Kadang kata2 kita tanpa sengaja menyinggung yang lain. Dan yang lebih seringnya, keputusan2 yang kita bikin bakalan saling memengaruhi dengan kehidupan orang lain. Begitupula sebaliknya.

Sama kaya entri2 yang aku buat di blog ini. Meski kayanya masih jauh dari kalimat "Memengaruhi kehidupan orang lain", tapi paling ngga mungkin terkadang kata2 yang aku tulis di sini, isi hati yang aku tuangkan di sini, kebetean yang aku tuangkan di sini, terkadang bisa jadi ada yang baca dan merasa tersindir atau mungkin tersenggol karenanya.

Tapi seriusan deh ngga ada maksud. Isi blog ini ngga di tunjukkan buat siapa2, selain bikin plong hatiku sendiri.

Losing You...

For me,
Book is everything. I love them, more than I love my boyfriend *when I had*. More than I love to eat. More than I love watching movie. More, more, and more...
So, losing a book is like losing a half of my soul. Excessive? Yep, you are right. Maybe for the others, that was bullshit. But for me, this is really important.

Dari kecil, aku udah suka baca. Tapi maklum lah ya, nama nya juga anak kecil, jadi gak awet sama barang. Banyak loh buku2 masa kecil yang cuman tinggal ada di memori aja, dan bukunya sendiri entah ada di mana. Beranjak dewasa, aku mulai belajar ngerapiin buku yang ku punya. Baru-baru ini bareng2 si Teteh, semua buku kami data. Emang sih masih banyak yang ilang. Tapi lebih mendingan lah ya sekarang.

Aku inget, dulu waktu SMP banyak novel yang di pinjem ngga balik2 lagi. Aku kira kejadian kaya gitu bakal stop sampai SMP aja. Ternyata sekarang harus ngalemin lagi. Padahal udah di data di web, di data di buku, tapi masih aja ilang. Yang minjem bilangnya udah di balikin, tapi gak ada di rumah. Arrggghhh, stress kalo gini caranya.

Mungkin juga aku yang lupa naroh. Mungkin juga emang ilang. Ngga tau juga dah. Intinya ini tuh bener-bener bikin aku galauauauauauuuuu... T.T
Kalo orang nya bilang udah di balikin, aku bisa apa? Pengen marah juga gak bisa. Pengen nangis rasanya gak guna banget. Serba salah deh yah pokoknya.

Jadi inget salah satu kalimat bijak yang ku baca di komik Miiko. Intinya bokapnya Miiko bilang, ketika suatu barang hilang, maka ikhlasin aja. Karena artinya dia pergi dengan membawa kesialan atau nasib jelek yang ada. Jadi artinya kita harus tetep bersyukur apapun yang terjadi.
Tapi yah, nama nya juga manusia. Udah tau gitu, tapi tetep aja susah boo ngerelain nya. Rasanya nyesek gimana gitu waktu masuk toko buku terus ngeliat novel yang ilang itu mejeng di rak. Huweeee... >.<

The problem is, buku yang ilang itu salah satu buku favoritku. Berseri. Ilang semuanya. Ngga tau rimbanya. Ngga tau kabarnya. Ngga bisa di misscall. Ngga bisa di terawang. ._.
Ahh jadi makin galau ngomongin nya. Tapi gimana dong, masa iya mencak-mencak di depan orang nya. Ngga enak lah brooo. Apalagi ngga jelas juga beneran udah di balikin atau ngga. Hufht!

Intinya, saat ini masa-masa galau ku. Banget banget banget...
Kalau mau kejam sih, ngga usah lagi dah minjem2in buku ke orang. Daripada ngga balik2 bukunya. Tapi ya itu tadi, gak tegaan akuuu. >.<

Kalo di pikir2, mungkin bukunya udah bukan rejeki aku lagi kali ya. Kalo rejeki kan harusnya ngga bakalan ilang gitu. Hemmm...

Pokoknya In Memoriam, My Beloved Novel...






Hhuh...
Baik-baik ya di manapun kalian berada :')

Minggu, 27 Mei 2012

Duabelas IPA 3

Masa-masa SMA,
Dulu aku kira sama kaya apa yang di tayangin FTV. Isinya cuma seneng-seneng, cinta, dan segala macam hal-hal indah lainnya. Sayangnya, ternyata kenyataan nggak seindah dalam cerita. Senangnya, hidup ternyata memiliki lebih banyak rasa yang gak tersaji di dalam layar kaca, ataupun lembar-lembar buku yang kita baca.

I do love reading....
Serius deh, aku bener-bener seneng ngabisin waktu dengan baca. Atau beli buku yang bahkan kadang ngga habis ku baca. Tenggelam dalam khayalan dan melupakan realita hidup.
Tapi, kehidupan ternyata jauh lebih menarik untuk di ikuti dan di nikmati. Dan hal itu baru ku sadari saat ini. Di saat-saat terakhir aku berada di sekolah. Saat-saat terkhirku sebagai siswi SMA.
Sedih ya?? Yang jelas aku sedih banget. Ngga akan ada lagi kumpul2 buat bikin tugas, ato belajar bareng. Ngga ada lagi gila-gilaan di kelas, di hukum karna gak bikin tugas. Bahkan gak ada lagi upacara bendera yang paling bikin males anak-anak seangkatan. :D

IPA 3, keluarga kecilku di SMASA. Tempatku berbagi suka duka selama 2 tahun ini. Tempat yang penuh kenangan. Dan sekarang masing-masing dari kami bakalan memilih jalan yang beda-beda. Entah nanti kami bakalan ketemu lagi di salah satu persimpangan hidup, ataukah hanya akan terselip di sela-sela memori. I dunno.
Pokoknya, apapun yang terjadi, IPA 3 bakal tetap di hati aku. :)

Tapi ada yang paling bikin aku sedih, pisah sama sahabat-sahabat yang selama ini selalu dengerin aku, meski kadang aku nyebelin, bikin emosi, pisah sama temen-temen seangkatan yang selalu bisa bikin aku ketawa hanya dengan liat kelakuan ajaib mereka. :')
Ngga ada lagi Awang yang nyebelin, Ocin yang kadang ngeselin tapi bijaksana, Naya yang heboh, Lidya si cantik, Ani chairmate tercintaku, Vivi kembarang yang selalu ketuker sama aku, Mia yang sering ngajak belajar bareng, Anis yang rame, Zazav tetanggaku tersayang, dan mereka yang lainnya. :')
Hiks... Jdi pengen nangis...

Tapi, thats life right??
Pertemuan selalu diiringi perpisahan. Suka ataupun ngga, hal itu ngga bisa di pisahin lagi. Yang jelas perpisahan kita di SMA ini hanyalah akhir dari masa remaja yang penuh hura-hura, air mata, dan cinta monyet. Juga awal langkah kita memasuki dunia yang sebenarnya. :)

I'll miss you guys, but we should take our own way since now. I hope someday, when we meet again, we can remember all our happiness and sadness together. Then we can share our succes. :)
I Love You All... :)

Minggu, 13 Mei 2012

Delapanbelas Tahun

Selama 18 tahun aku hidup, gak ad seorang pun yg bisa jelasin ap itu cinta dgn benar ke aku. Selama itu juga aku berkali-kali menemukan perbedaan definisi cinta bagi setiap orang. Tapi semua perbedaan itu saling melengkapi dan menyempurnakan definisinya.
Selama 18 tahun aku hidup, puluhan orang di sekitar ku jatuh cinta dan putus cinta. Semuanya membawa kenangan yang berbeda tentang cinta. Begitu pula pandangan yang mereka miliki, tidak pernah sama satu dan yang lainnya.

Selama 18 tahun aku hidup, berbagai perasaan telah ku alami. Berbagai pengalaman ku jalani. Namun hingga kini aku tetap bertanya-tanya apa itu cinta. Bahkan aku ragu apa pernah aku benar-benar jatuh cinta. Apa aku pernah begitu menyayangi tanpa memikirkan masalah apapun yang akan menghadang.

Selama 18 tahun aku hidup, ribuan ungkapan tentang cinta telah kubaca, kudengar, bahkan kubuat. Tapi sesungguhnya akupun masih meragu terhadapnya. Ada yang bilang,
"Ketika kita tidak dapat melakukan apapun tanpanya, meski tidak ada alasan, bukankah itu cinta."
Benarkah? Karena bila itu benar, maka aku yakin aku belum pernah jatuh cinta. Sebab selama ini tidak satupun mereka singgah tanpa alasan di hatiku. Dan tidak sekalipun kepergian mereka menjatuhkan ku untuk waktu yang cukup lama.

Selama 18 tahun aku hidup, menangis selamta satu-dua hari ketika putus cinta itu biasa. Lalu menangis lagi ketika mengenang kegagalan itu, dan ketika bercerita pada orang lain, sewajar tarikan nafasku selama ini. Wajar ketika kita merutuki kegagalan. Namun hanya sebatas itu. Setelah itu aku akan bangkit dan berhenti menangisi masa lalu.

Selama 18 tahun aku hidup, batas antara cinta, sayang, dan kagum masihlah transparan. Begitu mirip, sehingga sulit memilah dan mengukurnya dalam takaran yang tepat. Namun seseorang pernah mengatakan, bahwa rasa kagum, dan sayang yang tulus adalah awal dari cinta. Karena keduanya akan tumbuh dan merambati hatimu perlahan bila kau menyiraminya dengan tepat.

Kini setelah 18 tahun aku hidup,
Aku masih bertanya-tanya tentang cinta...

"Khokkiri" by Lia Indra Andriana

"Apaan tuh Khokkiri?"
Pasti banyak yang bertanya-tanya maksud dari kata itu. Iya kn? Bener kn? Bener dong! :D

Khokkiri itu artinya GAJAH dalam bahasa Korea. Tapi meski buku ini judulnya gajah, dan cover nya memuat gambar gajah yang unyu-unyu gimana gitu, sebenernya buku ini gak berisi apapun tentang gajah, kecuali sebuah filosofi terkenal yang bilang kalau,
"Gajah tihak pernah lupa"

Yep, thats the theme of this novel. MEMORIES

Awalnya aku juga sempet tertipu sama cover depan novel ini. Aku kira novel ini adalah cerita cinta biasa yang ngga terlalu complicated. Apalagi sinopsis nya cuma bilang gini,

*****
Becca. Adriel Jo. Richard. Della. TOP. Lucie.
Penulis. Fotografer. Dokter. Penerjemah. Blogger.
Teman. Saudara. Kekasih. Tunangan.

Mereka telah mengikrarkan kesetiaan untuk tak saling melupakan. Namun, kenyataan bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan memori, tak dapat diubah.

Meski ego mereka bersikeras tak ingin dilupakan, namun ketika salah satu dari mereka harus menghilang dari kehidupan orang terdekatnya, semua memori yang telah dirajut dan disimpan seolah tidak pernah ada.

Adakah jalan bagi memori itu untuk kembali?
Benarkah memori yang tersimpan itu tidak akan pernah pudar seperti janji setia yang mereka ucapkan?
*****

Tapi akhirnya aku nekat beli karna penasaran. Dan seriusan aku ngga nyesel sama skali beli buku ini. Karna ternyata isinya itu KEREN abis sumpah. 

Novel ini highly recomended buat mereka yang suka tema psikologi yang bercampur sama percintaan. Agak sedikit menakutkan, menyesakkan, tapi bercampur dengan manisnya ekspresi cinta para pemeran di dalamnya.

Sebelum baca buku ini aku sering minta Tuhan buat menghapus banyak kenangan yang ngga enak dari masa lalu aku. Aku bahkan sadar terkadang aku ngga menghargai kenangan dengan baik. Tapi, begitu baca buku ini, aku nyesel pernah mikir kaya gitu. Karna dari buku ini, aku belajar bahwa kenangan, entah itu baik, buruk, menyenangkan, atau bahkan menyakitkan, tetaplah bagian dari hidup kita. Yang akan membentuk kita menjadi sesuatu di masa depan.

Jadi,
Dalam buku ini ada lima tokoh yang menjadi sorotan utama. Yaitu Adriel, Becca, Richard, Della, dan Lucie. Cerita dibuka dengan pertemuan antara Adriel dan Becca di sebuah lorong kantor. Ketika Adriel tengah melampiaskan rasa kesalnya dengan mengeritik sebuah kalimat iklan, yang ternyata adalah kalimat buatan Becca. Becca kesal, lalu mengungkapkan semuanya di dalam blog milikinya. Yang ternyata di baca oleh Adriel, dan ditanggapinya tanpa disadari Becca.

Cerita terus berlanjut hingga akhirnya mereka saling jatuh cinta. Terlihat sangat wajar, sewajar kisah cinta saudara kembar Becca, Della, yang ternyata merajut kisah dengan Richard, saudara tiri Adriel. Di sini kisah keluarga Adriel dan Richard menjadi kunci cerita. Konflik keluarga yang menyebabkan jalinan peristiwa yang saling berhubungan sampai saat ini.

Dua pasang manusia ini menjalani kisah romansa yang berbeda dan tak saling ganggu, sampai suatu saat mereka dipertemukan dan saling mempertanyakan keberadaan masing-masing. Ketika kenangan satu sama lain bergesekan dan sama-sama ingin bertahan, tak ada satupun yang ingin dilupakan dan tersingkir. Ada Lucie juga disana yang mentertawakan 'kebodohan' mereka berempat. Buat Lucie, kepanikan Richard, Della, Becca, Adriel, dan ambisi mereka untuk terus ada dan diingat, adalah suatu tontonan yang menarik. Dan Lucie cukup senang saat diantara kelengahan mereka, Ia bisa dengan begitu mudahnya masuk dan membuat kisahnya sendiri. Ia pun ingin dikenang. 

Della, sosok wanita yang kuat dan tegas, berkebalikan dengan Becca yang cenderung peragu dan penakut. Satu lagi, Lucie, yang memiliki kepribadian yang benar-benar bertolak belakang dengan keduanya. Dia nakal, liar, dan menyukai tantangan. Tapi ternyata, mereka bertiga hidup bersama, dengan yang lainnya, di dalam satu wadah.
 
Namun pada akhirnya, Richard-Della-Adriel-Becca-Lucie, diantara mereka berlima toh akhirnya ada yang harus 'tersingkir' dan rela hanya menjadi sebatas kenangan. Karena kenangan, seperti yang saya katakan tadi, adalah hal berharga yang membuat kita menghargai dan memaknai hidup. 

Kagum dengan cara mba Lia mengemas intrik masa lalu, dan hubungan sebab-akibat yang menurut saya lumayan rumit untuk dituangkan dalam sebuah tulisan. Apalagi, cerita ini mengambil tema kepribadian ganda. Meski sebenarnya bukan ganda menurut saya, karena ada lebih banyak kepribadian di dalamnya.

Buat kalian yang baca post saya dan akhirnya berniat baca buku ini, maaf ya karna sudah merusak kesenangan. Tapi menurut saya, novel ini tetap menarik meski kalian sudah tau garis besar ceritanya.
:)

'Ia ingin diingat. Ia ingin dikenang. Ia tidak mau menghilang.' (Becca. page 254)
~Byeee~