Senin, 29 Oktober 2012

Teruntuk Anda, Inspirasi Kami ♥

Teruntuk Anda, inspirasi kami..
Ahh, bukan hanya kami anak muridmu di IPA3,
Namun mungkin seluruh murid yang hidupnya pernah Anda sentuh..

Orang bilang, manusia yang baik hidupnya singkat. Nyatanya memang benar adanya seperti itu.
Orang bilang, batas antara kehidupan dan kematian sangat tipis, tak terlihat oleh kita manusia. Faktanya, kita memang tidak pernah tau, kapan ajal akan menjemput kita.
Entah besok, lusa, atau mungkin saat ini, satu detik setelah ini.

        "Perpisahan selalu berjalan beriringan bersama perpisahan."

Entah siapa yang pertama kali mengucapkan kata-kata seperti itu. Yang ku tau, kata-kata itu adalah gambaran yang sangat tempat untuk keadaan ini.

Ibu Misliani, guru, Ibu, sahabat, entah sebutan apa lagi yang bisa ku gunakan untuk menggambarkan Beliau. Betapa terkejutnya aku pagi ini, saat aku baru akan memulai hari, aku mendapat berita duka tentang Beliau. Kabar kepergian Beliau, yang kurasa terlalu cepat, sontak merenggut seluruh semangatku menghadapi hari ini. Bukan.. bukan aku yang terlalu berlebihan. Namun memang begitu adanya.

Satu-persatu, ku baca timeline Twitter. Memastikan bahwa informasi yang ku dengar tidak salah. Namun semakin ku baca, semakin lemas tubuhku rasanya. Semua mengucapkan hal yang sama, semua menuangkan duka dalam untaian kata yang singkat, puluhan-ratusan bahkan mungkin ribuan. Setiap orang seakan tak puas hanya mengucapkan satu kalimat tentang Beliau. Semua orang berbagi duka, di tengah jarak yang membentang, dalam satu wadah, Social Media.

Aku terpaku membaca semua. Tetes air matapun tak lagi kusadari kehadirannya. Perlahan, jariku ikut menari pagi ini. Menari dalam lagu rindu, mengetikkan duka yang sama, yang juga kurasa karena kepergian Beliau. Mengetikkan sesal yang sama, sesal akan jarak yang terbentang memisahkan. Menghambat asa ku untuk berlari, menuju tempat Beliau. Bertemu untuk terakhir kali.

Teruntuk Anda, inspirasi kami..
Satu tahun kebersamaan dalam ruang XI-IPA3. Setahun Anda membimbing kami, memahami matematika. Ya, matematika.. Momok terbesar sebagian besar anak sekolah. Namun bersama Anda, Ia tidak lagi semenakutkan dan serumit itu.

Ahh, masih terbayang semua kenangan itu. Saat-saat Anda mengajari kami dengan penuh kesabaran. Saat-saat Anda menjelaskan dengan gaya yang tak membuat kami jemu. Dan saat-saat ketika Anda menyuruh kami yang tak mengerti untuk maju dan mencoba. Suara lembut Anda yang tak pernah mengeluarkan amarah sedikitpun kepada kami, meski kami terkadang begitu menyebalkan. Ahh, satu lagi. Saat kami menyanyikan lagu untukmu. Pada hari persembahan untuk guru. Benar-benar terngiang dalam benakku pagi ini, saat-saat itu.

Teruntuk Anda, inspirasi kami..
Wali kelas XI yang sangat kami sayangi. Mungkin yang paling kami sayangi di antara yang lain.

Hanya satu tahun, lalu Anda tak lagi mengajar di sekolah kami. Berpindah ke sekolah lain, yang lebih dekat untuk Anda jangkau. Namun sangat berarti bagi kami.
Bahkan setelah itupun, masih sering kami singgah ke tempat Anda, hanya untuk sekedar bercerita singkat tentang hari-hari kami. Hanya untuk sekedar kembali berbagi tawa dan kehangatan bersama Anda.

Teruntuk Anda, inspirasi kami..
Kini kami hanya bisa berdoa untukmu di sana. Semoga seluruh kebaikanmu memudahkanmu melalui proses menuju surga Allah SWT. Mengirimimu doa yang tak putus, seperti ketika kami mendoakan kedua orang tua kami sendiri.

Nasiihat-nasihatmu akan selalu terkenang. Memberi kami semangat untuk terus maju, menyongsong masa depan entah yang seperti apa bentuknya. Menguatkan kami, dalam setiap lelahnya kami berjuang dan berusaha. Entah dalam perantauan, ataupun yang tetap dalam lingkup yang sama.

Memories, is the least that I have about you. But, that will be my treasure..
My important treasure.. :"

Tidak ada komentar: