Minggu, 28 Oktober 2012

Antara jarak & kita

Aku masih membayangkan senyumanmu di setiap purnama yang ku lalui
Aku masih membaui aroma tubuhmu di setiap malam-malam sepi
Masih terngiang halus suaramu memanggil namaku
Sayupp, namun memori itu masih ada

Ahh, sudah berapa juta detik kita tak bertemu kasih?
Berapa purnama yang harus ku lalui tanpamu?
Masih berapa banyak lagi hari yang harus ku lalui dalam kerinduan?
Hingga kita dapat memadu kasih lagi,
Bersama..
Seperti dulu..

Jujur,
Kadang terbersit rasa bosan dalam penantian ini kasih
Namun,
Waktu tak pernah mampu mengikis namamu dari hatiku
Meski kini memori itu tak setajam dulu
Namamu menggelora di dalam hatiku..
Masih menghangatkan setiap dingin sukmaku yang merindu

Aku rindu kasih,
Rindu dirimu yang nyata..
Bukan hanya pantulan dalam layar komputer
Bukan hanya suaramu yang berbicara dari sebrang sana
Aku rindu dapat menyentuhmu,
Lagi..
Seperti sebelum jarak membentang di antara kita

Jarak..
Ahh.. berapa kali lagi harus kita timpakan segala kesalahan padanya?
Bukankah jarak tak pernah bersalah pada kita,
Pada hubungan ini..
Kitalah yang selalu mengatasnamakannya dalam setiap pertengkaran yang terjadi

Ahh, waktu yang singkat dalam setiap pertemuan..
Haruskah selalu berisi caci-maki, air mata, dan murka?
Aku tak mau begitu,
Aku ingin menikmatinya, menyimpannya, sebagai bekal ku menghadapi kesendirian ku berikutnya
Aku ingin meresapinya, agar di setiap hari-hari berikutnya tanpa dirimu di sisiku,
Masih dapat aku merasakan kehadiranmu..

Kasih,
Bila di pertemuan selanjutnya,
Masih tersisa namaku di hatimu,
Bisakah kita bertemu dengan penuh cinta?
Tanpa amarah yang menimbulkan luka..
Bisakah kita berbicara dengan tenang?
Tanpa emosi menguasai jiwa..
Agar dapat kita lihat kasih,
Jauh di dalam diri kita,
Seberapa besar cinta yang masih ada..

Tidak ada komentar: