Minggu, 02 September 2012

Sepenggal Cerita Cinta

Aku adalah seorang wanita biasa,
Ya, hanya seorang wanita biasa...
Yang terombang-ambing dalam kelamnya cerita cinta
Aku jatuh cinta tentu saja,
seperti kebanyakan wanita lainnya...
Namun ada yang berbeda...

Aku,
Tergila-gila pada seorang lelaki yang bagiku sempurna dalam ketidak sempurnaannya...
Meski telah banyak kekurangannya terpampang jelas di mataku
Meski ribuan kertas telah habis ku isi tentang kepedihanku karena dirinya
Semua itu hilang...
Lenyap tak berbekas begitu ku tatap wajahnya...
Ribuan detik telah ku buang hanya untuk memikirkannya...
Aku mencintainya...
Bisikku dalam sunyi yang merambat merasuki diri
Namun hanya aku dan Tuhan yang mendengarnya

Entah berapa banyak air mata yang mengalir
Menunggunya...
Ya, menunggunya melihat diriku...
Menunggunya menyadari bahwa aku ada untuknya
Aku mencintainya...
Aku kembali berbisik
Namun lorong-lorong sunyi dalam hatiku memantulkannya kembali

Sampai tibalah saatnya perpisahan tiba
Ya, hal yang tak pernah bisa ku pisahkan dari sebuah pertemuan
Namun tak jua dia tatap aku di sini
Namun tak jua kutemukan keberanian untuk menjadi agresif hanya untuknya
Ya, hanya untuknya...

Hari-hari berikutnya bagai berlarian melewatiku
Aku berjalan tanpa menyadari bahwa aku melakukannya
Aku tertawa tanpa aku menyadari apa itu kebahagiaan sesungguhnya
Aku tersenyum tanpa sekalipun melepas kegetiran di hati
Bagai boneka yang hanya bergerak mengikuti dalang kehidupan
Aku lalui semuanya dengan kugundahan yang kian merayu

Dan kini di sinilah aku
Menatap dirinya yang selama ini membayang di hatiku
Mengutuk, ataukah memuji?
Kehidupan yang masih tetap menjadi misteri bagiku...

Aku menatapnya dalam diam,
Menanti kata yang tak jua terucap dari bibirnya
Terima kasih...
Ucapku akhirnya...
Matanya membulat menatapku tak mengerti
Terima kasih...
Sekali lagi aku berkata sambil tersenyum
Untuk apa?
Hening...
Dulu aku pernah mencintaimu...
Ucapku dengan keberanian yang entah darimana
Dan Dia hanya menatapku dalam bisu
Kebisuan yang berasal dari ketidak tahuannya selama ini
Tapi itu dulu...
Aku kembali terkejut dengan ketegasan dalam suaraku
Dan kini aku ingin berterima kasih...
Terima kasih atas hari-hari yang ku lalui dengan mencintaimu,
Terima kasih atas air mata yang pernah mengalir karenamu,
Terima kasih...
Karena pernah singgah dan menumbuhkan cinta di hatiku
Aku tersenyum,
Menatapnya dengan kelembutan dan ketegasan di saat yang bersamaan

Perlahan Dia mencoba bersuara,
Namun pada akhirnya yang mampu dilakukannya hanya tersenyum
Menatapku masih dengan ketidak percayaan yang sama

Tapi kini aku tak peduli
Aku berbalik, tetap dengan seulas senyuman di wajahku
Lalu dengan penuh keyakinan aku melangkah
Meninggalkan kisah cinta yang mengikatku selama ini
Menutup lembaran ketidak pastian yang membelengguku dari cinta yang lainnya

Ya,
Kini aku membebaskan hatiku...
Tanpa syarat dan ikatan apapun...

*pernah di posting di jejaring sosial penulis*
:))

2 komentar:

Reza's blogspot mengatakan...

bagus tulisannya... dalam banget..

Hanifah mengatakan...

eehh, jdi maluu
hha..
makasih :))